Sebelum membaca isi blog ini, silahkan buka peraturan nya terlebih dahulu disini. Semoga isi blog ini bermanfaat untuk semua orang.

Selasa, 04 Februari 2014

Cara Memasang Batu Bata Yang Baik

Batu Bata

Batu bata adalah material yang mungkin paling lama dikenal dan hingga saat ini paling jamak dipergunakan sebagai bahan pengisi dinding. Sebelum ditemukannya sistem struktur rangka, yang mengandalkan kekuatan balok dan kolom sebagai penopang kekuatan struktur, batu bata dipergunakan sebagai bahan pembuat struktur dinding pendukung (tanpa kolom dan balok). Karena kekuatan sistem struktur dinding pendukung bertumpu pada penampang dinding, untuk mendapatkan lebar dinding yang cukup, maka batu bata disusun secara melintang dengan panjang batu bata pada lebar dinding. Itulah yang disebut dengan dinding satu bata. Sedangkan teknik penyusunan batu bata yang kita kenal saat ini disebut dengan dinding setengah bata. Hal tersebut dimungkinkan karena batu bata pada saat ini hanya sebagai material pengisi dinding.

Untuk memperoleh permukaan yang halus dan kekuatan dinding yang lebih baik, pasangan batu bata dilapisi dengan plester dan aci di kedua sisinya. Plester dan aci juga berfungsi untuk menahan rembesan air dari luar.

Dinding batu bata mempunyai kelebihan sebagai berikut :


  • Memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kekakuan struktur
  • Merupakan insulasi yang baik terhadap panas dan suara.
  • Mudah dalam pengaplikasian berbagai macam finishing, seperti cat dan wallpaper
  • Mudah dalam penempelan furniture dan aksesoris.


Tetapi dinding batu bata juga mempunyai beberapa kelemahan


  • Bahan bata yang mempunyai ukuran tidak presisi
  • Waktu pengerjaan yang lama
  • Stok material di pasaran tergantung musim, karena sebagian besar masih diproduksi secara tradisional.


Kualitas dan kekuatan dinding pasangan batu bata tergantung pada beberapa aspek :


  • Kekuatan batu bata sebagai material penyusun. Kita mengenal berbagai jenis batu bata di pasaran. Mulai dari yang berukuran kecil hingga besar, mulai dari yang mempunyai permukaan yang halus hingga kasar. Pilihlah batu bata yang cukup kuat (tidak mudah patah) dan mempunyai tingkat kekasaran permukaan yang sedang. Permukaan yang terlalu halus akan mempengaruhi daya rekat antara batu bata dan adukan. Di pasaran memang tersedia batu bata dengan permukaan yang sangat halus yang diperuntukkan bagi dinding batu bata ekspose.
  • Teknik penyusunan bata. Susunlah bata secara selang-seling untuk mendapatkan kekuatan yang optimal. sebaiknya jangan gunakan batu bata yang telah patah, kecuali patahan setengah yang memang diperlukan untuk bagian tepi. Dalam sekali pemasangan, batu bata maksimal bisa dipasang hingga ketinggian 1m. Setelah itu pemasangan harus dilakukan di bagian dinding yang lain untuk memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengering.
  • Gunakan jidar/ blebes (acuan) dengan bahan aluminium untuk mendapatkan pemasangan bata yang lebih presisi. Pemakaian jidar/ blebes dengan kayu sebaiknya dihindari karena tidak terjamin kelurusannya. Teknik pemasangan bata sangat mempengaruhi tebal tipisnya plesteran. apabila pemasangan bata presisi, maka plesteran akan bisa lebih tipis, yang berarti lebih menghemat bahan, juga sebaliknya. Jidar/ blebes harus di lot dengan timbangan/bandul karena menjadi acuan secara vertikal. Untuk mendapatkan acuan horizontal dipergunakan benang yang diikatkan di antara 2 jidar/ blebes vertikal. Acuan benang biasanya diperoleh dengan selang yang berisi air untuk memperoleh posisi vertikal yang sama dengan hukum fisika bejana berhubungan. Jangan lupa, bekalilah tukang dengan water pas untuk mengukur kedataran batu bata yang dipasang. Memang pasangan batu bata tidak akan kelihatan setelah dinding diplester dan diaci, tetapi pemasangan yang lebih baik tentu akan bisa memberikan kekuatan dinding yang lebih baik. Jidar/ blebes ini berguna untuk menjaga pasangan bata tetap vertikal dan tidak doyong kedepan atau ke belakang, sedangkan waterpas dan selang air berfungsi agar pasangan bata horisontal dan tidak miring. Tukang yang baik meggunakan jidar dan waterpass, sedangkan yang buruk tidak mau menggunakan keduanya dan hanya bergantung pada selangan air saja.
  • Pergunakanlah material dengan bijak dan hemat, jika ada adonan penyambung bata yang jatuh, diambil dikumpulkan untuk digunakan kembali. Gunakan patahan bata untuk sambungan las lasan tembok. Jangan pernah membiarkan tukang memotong bata yang baru untuk las lasan tetapi suruhlah laden/ tenaga mengambil bata yang patah untuk las lasan. Selesai hari pastikan lokasi bersih sehingga keesokan harinya enak untuk bekerja kembali. 
  • Kekuatan material pasangan. Material untuk pasangan bata menggunakan campuran semen dan pasir yang telah diayak. Gunakan campuran semen : pasir sebesar 1:3 untuk trasraam dan campuran 1:4 atau 1:5 untuk dinding biasa. Dinding trasraam terdapat di kamar mandi, dan bagian bawah dari seluruh dinding dengan jarak 50cm dari sloof. Karena memiliki semen lebih banyak, campuran trasraam ini lebih kedap air daripada adukan pasangan dinding biasa. Fungsinya untuk mencegah rembesan air dari dalam tanah masuk ke dalam dinding. Gunakan semen yang berkualitas baik serta pasir yang bersih. Ada cara mudah untuk mengetahui kualitas pasir. Celupkan saja segenggam pasir ke dalam air. Semakin keruh air yang diperoleh, berarti kualitas pasir semakin jelek karena bercampur lumpur dan tanah.
  • Plesteran. Pasangan bata dilapisi dengan plesteran setebal 2-3cm. Bahan plesteran sama seperti pasangan, yaitu capuran semen dan pasir ayak. Untuk plesteran bisa mempergunakan campuran dengan semen yang lebih sedikit daripada pasangan, yaitu dengan perbandingan 1:5 atau 1:6 antara semen dengan pasir. Seperti halnya pasangan, kualitas semen dan pasir akan sangat mempengaruhi kualitas plesteran yang dihasilkan. Oh ya, jangan lupa untuk membasahi dinding bata yang akan diplester, supaya pengeringan kedua material yang berbeda tersebut bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Plesteran bata ini hanya diratakan denganmenggunakan jidar dan tidak menggunakan roskam. Roskam hanya dipakai untuk bagian bangunan yang horisontal saja dan bukan yang vertikal, sedangkan untuk vertikal menggunakan jidar/blebes. Kesalahan menggunakan roskam untuk plesteran tembok adalah tembok tidak akan rata tetapi melengkung lengkung karena tertekan roskam. bagilah tugas seseorang tukang khusus membuat kepala untuk plesteran dan tidak boleh mengerjakan apapun sampai pekerjaan tersebut usai, dan tukang lainnya mengerjakan plesteran dengan jidar/ blebes. 

Demikianlah sedikit tips untuk memperoleh kualitas dinding rumah bata yang baik. Penting untuk mengikuti langkah-langkah pemasangan dinding bata secara benar, karena bila terjadi kesalahan dalam pemasangan dinding bata, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain membongkar dinding tersebut bukan ? Semoga bermanfaat.

3 komentar:

  1. Jazakumullohu khoiroh atas tipsnya,,, semoga banyak manfaatnya

    BalasHapus
  2. Artikel yang bermanfaat, untuk campuran komposisi semen dan pasirnya apakah digunakan ember atau ukuran tertentu mas..bro.. terimakasih banyak atas tips dan infonya...

    BalasHapus