Sebelum membaca isi blog ini, silahkan buka peraturan nya terlebih dahulu disini. Semoga isi blog ini bermanfaat untuk semua orang.

Minggu, 23 Juni 2013

Tahap Tahap Membangun Rumah

Tahap Tahap Membangun Rumah


Tips dan Trik Membangun Rumah


Berikut adalah langkah demi langkah yang dilakukan saat membangun rumah.
-1. Pesanlah pintu dan kusen serta belilah barang yang dapat dibeli terlebih dahulu. Letakan di tempat proyek yang tertutup (digudang proyek).
0. Menarik garis, membuat bowplank.
Tujuan dari pembuatan bowplank ini adalah menarik titik siku. 
1. Tukang akan membuat kolom, tapak kolom, dan begel
2. Setelah itu ia akan memasang tapak kolom dan kolom serta mengecor kaki kolom.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengecor kaki kolom adalah mintalah tukang untuk menarik siku ulang, perhatikan agar lokasi dimana tapak kolom dan kolom ditaruh sudah benar. Hal ini dikarenakan jika besi sudah dicor maka akan sulit untuk merubahnya. Ini penting karena kesalahan dalam peletakan tapak kolom berarti merubah gambar secara keseluruhan.
3. Pasang besi sloof, pastikan kaitan-nya kuat dan benar.
3a. Perhatikan untuk membuat perencanaan sapticttank dna saluran air kotor, pastikan juga untuk kloset yang digunakan jongkok atau duduk, karena berbeda pemasangannya. Saluran ait kotor dan saluran kloset ke saptictank dibuat terlebih dahulu, dengan menembus sloof atau pondasi. jika lupa dibuat maka akan berujung pada "bobok membobok" dan "gali menggali" yang menguras waktu dan tenaga.
4. Selanjutnya pasang kolom. Pasang papan cor pada sloof dan kolom. Oh yah jangan lupa besi jangkar untuk dinding juga dipasang di kolom. Butuh 1-2 hari menyelesaikan pemasang besi berikut papan cor-nya. Pada pengecoran, sebaiknya gunakan molen.
Jangan lupa, sebelum mengecor sloof, mintalah tukang untuk menyiku ulang. Kebanyakan tukang malas untuk menyiku ulang berkali kali, dan mengandalkan hanya siku saat bowplank saja. Padahal siku sebelum sloof dicor adalah hal yang penting, jika siku bowplank salah maka letak sloof dan kolom juga salah, jika kedua ini salah, maka dinding tidak akan siku. Celakanya ketidak sikuan dinding ini baru diketahui setelah akhir pembangunan, yaitu saat pemasangan keramik. Hal ini biasanya diakali tukang dengan menebalkan plesteran mengikuti selisih ukuran agar tembok menjadi siku. Tembok yang tebal plesterannya ini akan gampang retak. Oleh karena itu, haruslah ngotot untuk meminta penyikuan.
4 Tentukan dahulu hendak memakai bata atau batako, jika rumah hendak dipasang AC dan kedepan ada rencana dijual lagi, maka pakailah bata. Jika dikehendaki suhu hangat dan tidak hendak dijual lagi, maka boleh memakai batako.
a. Tukang akan menarik garis as tembok dan memasang 2 lapis bata diatas sloof untuk acuan. 30 cm diatas sloof, perintahkanlah kepada tukang untuk membuat plesteran dengan perbandingan 1:3, dimana 1 bagian pasir dan 3 bagian semen. Ini bertujuan agar bangunan yang dimiliki tidak berjamur.
b. Setelah 30 cm, maka selanjutnya perbandingan pasir dan semen adalah 1:5. Pastikanlah bata  yang dipasang anda dicelup air dahulu dan kemudian sore atau malam harinya anda sirami air sampai basah seluruhnya. Jika terdapat fasilitas, lebih baik lagi jika bata direndam 1 jam sebelum digunakan, dan setelah dipasang diberi kertas semen basah. Lama penyiraman air sampai basah seluruhnya pada sore atau malam hari adalah 7 hari.
5. Setelah sloof kering dapat dilanjutkan dengan pemasangan kusen-kusen. Pada pemasangan kusen kusen ini, untuk kusen kayu, pastikan tukang mengecat sisi kusen yang berbatasan dengan tembok dengan meni besi. Tujuan pengecetan dengan meni besi ini adalah supaya kusen tidak lembab. Selesai pemasangan kusen, dilanjutkan dengan pemasangan dinding, kusen jendela, untuk kusen jendela, jangan lupa di meni, glassblock, lubang angin dsb.
6. a. Setelah dinding tuntas, selanjutnya adalah pemasangan besi ring balok. Selanjutnya dinding kuda-kuda dan sebagainya.
6. b. Jika hendak membangun lantai 2, langkah selanjutnya adalah membuat dak dan mengecornya lalu kembali membuat kolom dst. Untuk perhitungan kebutuhan material dak beton per m3 tinggal dikali 7.5 jadi contohnya untuk 1 m3 membutuhkan semen 7,5 sak, pasir 500 liter (0.5m3), kerikil 750 liter (0.75 m3), air 215 liter
7. Selesai itu semua, dipasang balok atap, kayu-kayu kaso, kemudian kayu reng dan akhirnya genteng.
8. Sebelum dinding diplester, pasang dulu pipa-pipa listriknya (berukut inbow2-nya). Jika pada dinding tertanam pipa 2,5" atau lebih besar, maka pastikan menggunakan kawat ayam untuk menyelubungi pipa sehingga plesteran ada bahan rekatan.
9. Sebelum melakukan plesteran lantai dan dinding, pasang dulu juga pipa2 air dan pipa buangan mesin cuci dsb. Pastikan untuk setiap saluran air tidak ada yang menyiku atau membelok, jika ada, selalu buatlah bak kontrol di persikuannya. Untuk saluran air washback dapur, buatlah bak kontrol walaupun ada atau tidak ada belokan di saluran pembuangannya. Pastikan kemiringan ujung pipa pembuangan satu dengan yang lainnya minimal 2% agar tidak ada air yang menggenang, jadi pipa dengan panjang 4 meter maka kemiringannya minimal 8 cm, jika 8 meter paling sedikit 16 cm.
9a. Untuk proses pengacian bisa menggunakan semen putih TR30 dari Tigaroda agar tidak perlu memplamir lagi.
10. Saat membeli keramik, untuk kamar mandi, pastikan ukuran untuk dinding dan lantai sama, sehingga natnya bisa rapi, lalu biasakan saat menerima untuk membuka kardus keramik satu persatu untuk melihat apakah ada barang yang pecah atau tidak. Jika pecah, jangan ragu untuk menolak barang tersebut.
11. Setelah itu mengecat dinding dan tumpengan karena pembangunan rumah sudah selesai. Pada pengecatan dinding jika tukang dan tenaga tidak diawasi, biasanya cat akan berkurang tanpa terpasang didinding kita.



Sebagai perbandingan dengan standar gedung bertingkat, dapat dilihat disini

1 komentar:

  1. semoga penulis banyak rezeki krn ilmunya sangat bermanfaat, thx banget bro.. :)

    BalasHapus